About us.

Mahendra dan Salma sudah menjalin hubungan selama satu tahun semenjak kelas 10 semester dua. Tetapi mau tidak mau, mereka harus memilih menyembunyikan hubungan mereka.

Peraturan sekolah. Semua siswa dan siswi yang mengikuti olimpiade, tidak diperbolehkan menjalin hubungan dengan siapapun. Dan sialnya, Salma sedang mengikuti olimpiade saat itu.

Pertemuan pertama mereka saat duduk di bangku SMP, namun saat itu mereka hanya sekedar saling kenal. Sampai di mana mereka dipertemukan kembali di SMA, dan semakin dekat.

Pulang bersama, pergi bersama, dan pergi ke kantin bersama. Hingga suatu hari, Mahendra menyampaikan isi hatinya kepada Salma. Salma yang memiliki perasaan yang sama pun, tidak menolak ajakan menjalin hubungan dari Mahendra.

Tetapi, mereka harus memilih backstreet, karena Salma sedang mengikuti Olimpiade saat itu. Dan memilih kesepakatan untuk mengumumkan hubungan mereka saat kelas sebelas nanti.

Sehingga yang mengetahui hubungan mereka, hanya teman-teman Mahendra. Karena mereka sudah bersama sejak SMP.

“Berarti nggak jadi kasih tau hubungan kita?” tanya Mahen. Sekarang mereka sudah berada di salah satu cafe ternama di Jakarta. “Iya. gapapa, kan? bentar doang, pengen main-main dikit.”

“Emang kenapa, deh? tumben banget.” Mahendra kembali menyuapkan makanannya ke dalam mulut. “Gapapa, sekali-sekali. Eh, tapi kalo kamu nggak mau, gapapa, loh. Aku ngikut kamu aja.”

“Iya. Gapapa, Sal. Tadi lo di sekolah, gimana?”

Ah, iya. Walaupun sudah berpacaran, mereka kadang masih menggunakan lu—gua. Tidak ada yang keberatan, karena menurut mereka, menggunakan panggil apapun sama saja. Tidak merubah apa-apa juga.

“Ya, gitu. Ada tugas fisika, kamu tau sendiri aku paling males sama fisika. Mana banyak banget lagi, pusing.” Mahendra yang melihat ekspresi Salma pun hanya tertawa, dan sesekali mengelus kepalanya.

Ya, begitulah mereka menghabiskan waktu sorenya bersama. Menceritakan banyak hal. Dari obrolan yang berat seperti bagaimana mereka akan melanjutkan mimpinya kedepan, sampai menceritakan hal biasa seperti menceritakan temannya yang jatuh tiba-tiba di kelas tadi.

Anehnya, dengan begitu saja mereka sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Memang mereka mempunyai caranya sendiri untuk bahagia.