JENO, Konser Band, and Birthday.

09 October 2021.

Hari ini tepat hari sabtu, SMAN 23 sedang melaksanakan Closing Ceremony. Acara yang sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun.

NEO School Celebration, Closing ini dimeriahi dengan beberapa penampilan dari band terkenal.

Diantaranya ada Yovie & Nuno, Sheila on 7, Pamungkas, Raisa, dan banyak lagi. Meskipun banyak artis terkenal, SMAN 23 angkatan 21 juga memiliki band sendiri, loh yang nggak kalah hitsnya.

Four Zero, group yang beranggotakan empat orang. Jaemin, Renjun, Haechan, dan diketuai oleh Jeno.

Sudah tidak menjadi rahasia umum, Four Zero termasuk band yang cukup terkenal. Alasannya, karena mereka sering tampil di beberapa acara dan juga cafe.

“Wi, sama siapa tadi ke sini?”

Ah, baru saja dibahas, salah satu anggota dari Four Zero ini sudah berada di depan Khoirana.

“Bareng anak-anak tadi, ngumpul dulu sekalian. Kenapa?” tanya Khoirana, atau yang kerap dipanggil owi oleh teman-temannya.

“Gapapa. yaudah, gua ke anak lain dulu, ya? mau siap-siap nanti tampil.”

Khoirana menganggukan kepalanya. “Kapan tampilnya?”

“Hm… kayaknya abis Yovie & Nuno. Lo pas gua tampil jangan ke mana-mana, loh! Tontonin gue, jangan ngilang,” titah Jeno.

Mendegar itu, Khoirana hanya tertawa pelan. “Iya-iya. Udah sana, hus-hus,” usirnya. Agar Jeno cepat menghilang dari hadapannya.

Sebelum pergi, Jeno menyempatkan untuk mengelus pelan rambut Khoirana. Dan tidak lupa memberikan senyumannya yang membuat siapa saja akan terpesona saat melihatnya.

“Yaudah, gua pergi dulu, ya. Jangan lupa nontonin gua,” pamit Jeno, sebelum ia benar-benar menghilang dari hadapan Khoirana.

Tanpa sadar bibir Owi naik tanpa dipinta. Lucu, pikirnya.

Salah satu anggota Four Zero itu selalu membuatnya tersenyum. Atau bisa juga dibilang, kekasihnya?


Jangan kau tolak dan buatku hancur

Ku tak akan mengulang 'tuk meminta

Satu keyakinan hatiku ini

Akulah yang terbaik untukmu

Kini, Khoirana berdiri di dekat panggung bersama teman-temannya. Menikmati penampilan dengan penuh kebahagiaan di sana.

“Waduh-waduh. Agaknya baper-baper gimana gitu, ya, liat penampilan dari Yovie & Nuno,” ucap salah satu host di sana.

“Lo mau juga, ya, digituin? Hahaha, oke-oke. kita lanjut aja kali, ya, ke penampilan selanjutnya. Ini kayaknya penampilan yang sudah ditunggu-tunggu banget. Langsung aja kita sambut Four Zero.”

Teriakan hingga sorakan langsung terdengar keras dari arah penonton, seolah-olah mereka sudah menunggu penampilan ini sejak lama.

Cek-cek, satu, dua.”

Tanpa menunggu lama, semua anggota Four Zero langsung mempersiapkan penampilan mereka.

“Oke, halo semuanya. Mungkin ada yang belum tau kita siapa, kita Four Zero.

“Saya Jeno, dan di sebelah saya yang memegang gitar ada Renjun. Yang memegang mic, Haechan. Dan yang di belakang memegang drum adalah Jaemin,” ucap Jeno sambil memperkenalkan anggotanya.

“Kita bakal bawain beberapa lagu, nih. Pertama kita bakal bawain lagu dari Day6 — You Were Beautiful,” kata Haechan.

Ya, Khoirana cukup dekat dengan teman-temannya Jeno. Karena ia sering diajak untuk kumpul bersama teman-temannya Jeno.

The things I’m about to, tell you aren’t so you

Change what’s already on your mind

Suara musik pelan-pelan mulai terdengar dan bercampur dengan suara anggota Four Zero yang tidak kalah indah.

Khoirana yang berdiri di dekat panggung pun mulai terpesona dengan penampilan dari Four Zero.

Takjub dengan suara merdu mereka, dan takjub dengan keindahan seseorang yang memegang gitar dan juga mic.

Iya. Jeno, sang pujaan hatinya.

Jeno sesekali menatap Khoirana yang tidak jauh dari panggung, dan memberikan senyuman tipisnya. Bagaimana Khoirana tidak malu-malu berdiri di sana.

Ah, sangking serunya, tidak sadar mereka sudak menampilkan tiga lagu.

“Lagu terakhir, ini lagu khusus sebenernya. Buat perempuan yang lagi bertambah umur hari ini.

“Wi, ini lagu buat lo,” ucap Jeno, sambil melirik ke arah Khoirana.

Seketika suasana di sana menjadi ricuh kembali.

Memang hubungan mereka bukan sebuah rahasia bagi orang-orang. Namun, mereka selalu menganggap Jeno sebagai seseorang yang dingin.

Maka dari itu, mereka cukup terkejut dengan sikap Jeno yang menurut mereka baru pertama kali dilihat.

Suara pelan petikan gitar dan sorakan dari penonton menjadi satu.

You don't know, babe

When you hold me

And kiss me slowly

It's the sweetest thing

Ah, ternyata Jeno dan kawan-kawannya membawakan lagu Daniel Caesar — Best Part

Semua orang di sana ikut bernyanyi dengan pelan, dan melambai-lambaikan tangan mereka. Ada juga yang menyalakan flash Handphone mereka.

Dapat dipastikan, semua yang berada di sana sangat menikmati penampilan dari Four Zero.

If you love me won't you say something

If you love me won't you

Love me, won't you

Jeno menyanyikan lagu itu dengan sempurna, menggunakan suara beratnya yang membuat lagunya menjadi berkali lipat lebih sexy.

Happy birthday, Khoirana. You know i really really love you, right?

Lagi, teriakan hingga sorakan kembali terdengar di sana.

Jangan tanyakan bagaimana kondisi Khoirana sekarang. Sudah dipastikan tidak baik-baik saja.

Bahkan sejak awal mereka tampil, tidak sedetikpun Khoirana melepaskan pandangannya kepada kekasihnya.

Ah, ia sangat bahagia hari ini.


“Eh, kamu di sini?”

Ya. Setelah Four Zero tampil, Khoirana memutuskan untuk keluar dari lingkaran penonton, dan memilih berdiri di dekat pintu keluar panggung.

“Iya,” balas Khoirana, sambil berjalan hingga berdiri pas di depan Jeno, “Makasih, ya.”

Lagi, Jeno kembali memberikan senyumannya yang dapat membuat siapa saja ikut tersenyum saat melihatnya.

“Sama-sama.”

Satu detik, dua detik, tiga detik, empat detik, lima detik, mereka berdua sama-sama diam.

Hingga akhirnya Jeno kembali membuka percakapan. “Happy Birthday, ya, Wi. Di tahun yang sekarang, semoga lo semakin bahagia, semakin bertanggung jawab dengan semua hal, dan semakin dewasa, juga.

“Pasti tahun-tahun kemarin berat, kan? tapi lo keren bisa lewatin semuanya, lo hebat. Makasih, ya, lo juga udah bertahan sampe sekarang. Lo keren!” puji Jeno, sambil mengelus pelan kepala Khoirana.

“Kalaupun nanti lo sedih, lo harus inget lo punya gua di sini. Jangan pernah ngerasa sendirian, ya? jangan pernah nyerah. Inget perjalanan lo udah sejauh ini, masa mau nyerah? istirahat boleh, nyerah ngga boleh, oke?” lanjut Jeno.

Khoirana kembali menganggukan kepalanya sambil terus melihat ke wajah Jeno. Ia rasa tidak ada yang lebih menarik daripada wajah Jeno sekarang.

Happy birthday, wi,” ucap Jeno, sebelum ia menarik pelan Khoirana, dan memeluknya erat.

Sangat erat, seperti tidak ingin wanita di depannya ini pergi dari hidupnya.

Cukup lama, sekitar lima menit mereka tetap dalam posisi seperti itu tanpa ada percakapan. Mereka juga tidak peduli dengan bagaimana tatapan orang lain di sekitarnya.

I love you, Khoirana,” ucapnya kembali, sebelum ia mengecup pelan kepala Khoirana di sana.

End.